Senin, 20 Mei 2013

teknologi beih



I. PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat tinggi. Pada hakekatnya keberadaan buah hanya dapat dijumpai pada tumbuhan yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk menjamin kehindupannya. Tumbuhan berbiji terbagi menjadi dua kelas yakni angiospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan gymnospermae (tumbuhan berbijitertutup). Angiospermae terdiri dari monokotiledon dan dikotiledon.
Struktur biji dikotil dan monokotil memiliki struktur biji yang berbedadengan fungsinya masing-masing.Struktur biji erat kaitannya dengan cadangan makanan karenaakumulasi cadangan makanan berhubungan dengan tempat dimanacadangan tersebut akan disimpan. Derajat dan macam variasi komponen dalam perkembangannya sama atau tidak semua tergantung denganbeberapa struktur dasar yang berbeda untuk masing-masing tipe biji.Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan struktur biji antara tanaman monokotil dan dikotil.Maka dari itu, diadakan praktikum mengenai struktur biji.
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buahdan bagian-bagian buah yang ada pada buah.
Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian-bagianbuah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagian yang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.. Dikatakan buah semu karena terlihat bagian-bagian yang menghalangi atau membungkus buah yang sebenarnya, seperti pada buah ciplukan bagian buahnyaterhalang oleh kelopak bunga yang ikut tumbuh dalam proses pembuahan dankemudian tumbuh dan membungkus bagian buah yang sebenarnya .Selain itu, ada juga pengkhususan-pengkhususan pada buah, seperti buahsemu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat keliru khususnya bagi orang-orang awam yang tidak mengenal bagian mana yangdisebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh bentuk buah.
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat- sifat genetic dan fisik dari benih yang mencakup kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan, serta sertifikasi benih. Benih memiliki tipe perkecambahan yang berbeda-beda. Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal. Pada tanaman dikotil kebanyakan memiliki tipe perkecambahan epigeal sedangkan tanaman monokotil mempunyai tipe perkecambahan hipogeal.

1.2 Tujuan
Laporan ini bertujuan antara lain:
1. Untuk mengetahui struktur pada biji dan buah
2. Mampu membedakan biji dikotil dan monokotil dan memahami komponen penyusun masing-masing tipe biji.
3. Mengelompokan buah kedalam tipe-tipenya
4. Untuk mengetahui tipe perkembahan pada tanaman
5. Membedakan tipe perkecambahan dan membedakan bagian-bagiannya.






II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Struktur Biji
2.1.1 Pengertian Biji
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 1996).
Bunga sangat beragam bentuknya , meskipun demikian, persamaan yang pokok diantara bunga bermacam tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan kelainannya, karena semua bunga mempunyai kerangka struktur dasar yang sama. Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami metamorfosis yang berhubungan dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan mengalami perubahan bentuk karena di antara daun-daun ini ada yang mungkin menyerupai daun biasa, tetapi yang lain berbeda sekali dalam strukturnya sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam, 1983).
Uraian mengenai bunga dan perkembangan selanjutnya sampai terbentuk biji yang telah diutarakan pada tinjauan di atas hanyalah mengungkapkan sebagian mengenai riwayat perkembangbiakan seksual pada tumbuhan bunga. Pembahasan tentang hal ini belum lengkap bila tidak disinggung-singgung perihal buah, penyebaran buah serta biji dan perkecambhan biji (Tjahjadi, 1988).
Menurut Kamil (1982) Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan, tabung sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda.
Biji masak terdiri dari tiga bagian yaitu: embrio dan endosperm yang  dihasilkan dari pembuahan ganda serta kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji, termsuk kedua integumentnya. Biji adalah ovule yang dewasa (mature ovule). Biji bisa terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovary pada legume, tetapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovary pada monocot. Setiap biji matang (mature seed) selalu terdiri paling kurang bagian embryo dan kulit biji.
Dinyatakan bahwa embryo terbentuk dari telur yang dibuahi (zygot) dengan mengalami pembelahan sel didalam embryosac. Pada serealia dan rerumputan monocot embryo terdiri atas cotyledon dan embryonic axsis. Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh seperti pada tanaman serealia seperti jagung, padi, gandum selalu terdiri dari tiga bagian yaitu embryo, kulit biji dan endosperm. Namun pada jenis legumes hanya terdiri dari embryo dan kulit biji sedangkan endosperm ada namun sangat sedikit sekali.

2.1.2 Bagian-Bagian Biji
Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji dan bagian non dasar biji.
1.   Bagian-bagian dasar biji
Bagian-bagian dasar biji terdiri dari :
a.       Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
b.      Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat.
c.       Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo, 2002).
2.      Bagian-bagian non dasar biji
Bagian-bagian dasar non biji terdiri dari :
a.       Kulit Biji (spermodermis), berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu :
o Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai permukaan keriput.
o Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari. Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan:
a) Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu,  menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
c) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya:
·         Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk).
·         Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantean Dryand).
·         Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr).
·         Salut Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar. Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
·          Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium).
·         Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).
·         Tulang biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).
2.Tali pusar (funiculus), merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji (lihat perihal kulit biji).
3. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis), ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji, inti biji terdiri dari:
·         Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru.
·         Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri (Hariana, 2005).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis) (Rifai, 1976).
2.2 Buah
2.2.1 Pengertian Buah
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi (Anonim, 2012).
2.2.2 Golongan Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
1.   Buah Tunggal (Sejati)
     Buah tunggal (sejati) adalah  buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
a.   Buah kering
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.
b.   Buah padi (caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
c. Buah kurung (achenium)
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
d.   Buah keras (nux)
Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
e.       Buah berbelah (schizocarpium)
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
2.   Buah Ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:
  • buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
  • buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
  • buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
  • buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
3.      Buah Majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
·         Buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
·         Buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
·         Buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
·         Buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
a.   Buah Basah
Buah basah adalah buah yang sebagian atau seluruh pericarp atau mesocarp masih tetap basah sampai buah masak. Buah masak dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu:
1. Berry
Berry ialah buah basah di mana seluruh pericarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada true berry (berry sebenarnya). Contoh berry yaitu : tomat, kurma, anggur, alpukat, terung, lada merah, persimon. Terdapat dua tipe khusus pada berry, yaitu:
a.       Pepo, yaitu berry dengan kulit buah terluar (exocarp) yang keras. Termasuk pepo adalah semangka, mentimun, labu dan cantelope.
b.      Hespiridium, yaitu berry dengan kulit buah seperti kulit, seperti jeruk.
2.      Drupe
Drupe ialah buah basah di mana exocarp, mesocarp dan endocarpnya dapat dibedakan dengan jelas. Exocarpnya biasanya lebih tipis, mesocarp lebih tebal, dan basah atau berserabut. Endocarp umumnya sangat keras atau membatu, biasanya membungkus satu biji. Contohnya plum, olive, apricot, kelapa, dan palm.
4.      Buah Semu
Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
Buah semu dapat dibedakan atas :
1.  Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
2. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan  merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)
3. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi   seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka  (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini (Tjitrosoepomo, 1985)
2.3  Tipe Perkecambahan
Menurut, Anonim (2011) Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut :
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpEJVFxCGm7iBfZbNBV6ExUr12ujSTCq4UkddbzXhwCBnieCR3xPI9YAdJHLjZiZ4qchV4d55I3o0sPe1rLXFDsYToJl38Cp03cfYxVFORsTHFVWYztpuZhzDbi9xdocXg8NEq4-gllDw/s400/epigeal.JPG
(Gambar I. Perkecambahan Epigeal)
b.Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah. Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makana diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays).


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBFEyXHpRUD0GOIWevRUyIerm61UOT46cBUdvXixv7HpQT3RUF_SLpJLXEwWHrFs5Zcisc6XdS4ofv35z-QIonPtok9YXDaRen4-oZ2Vl_2GD0J9GySsOXWFcCCrRZqq3Z0WVypGxO4Vs/s400/hipogeal.JPG
(Gambar II. Perkecambahan Hipogeal) (Anonim, 2011)
Menurut Sutopo (2009) Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah : Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yang berkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna hijau, dan mempunyai tunas pucuk yang baik, Kecambah dangan cacat ringan pada akar, hipokotil/ epikotil, kotiledon, daun primer, dan koleoptil dan Kecambah dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurna.
Kecambah abnormal adalah kecambah yang tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi kecambah normal. Dibawah ini digolongkan ke dalam kecambah abnormal  Kecambah rusak: kecambah yang struktur pentingnya hilang atau rusak berat. Kecambah cacat atau tidak seimbang: kecambah dengan pertumbuhan lemah atau kecambah yang struktur pentingnya cacat atau tidak proporsional. Dan Kecambah lambat kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran normal. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah pada benih abnormal ukurannya lebih kecil.




















III. BAHAN DAN METODE

3.1  Tempat dan Waktu
Pratikum ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2013 di  Laboratorium Ekofisiologi Fakultas Pertanian Universitas Riau kampus Bina Widya Panam.
3.2  Bahan dan Alat
3.2.1  Bahan dan Alat Struktur Biji
Adapun bahan dan alat yang digunakan antara lain: Benih padi, jagung, kacang tanah, dan/atau kedelai, buah pir, tomat, jeruk timun, Aquadestilate, Pisau silet (cutter), Buku gambar, Pesil warna dan kertas tissue.
3.2.2  Bahan dan Alat Tipe Perkecambahan
Adapun bahan dan alat yang digunakan antara lain: Benih jagung dan kedelai, Aquadestilate , Media berupa tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1, seedbed dan Buku gambar dan pensil warna.
3.3  Metode
3.3.1 Metode Struktur Biji
Adapun metode pelaksanaannya antara lain:
1.   Benih yang telah dipersiapkan direndam dalam aquades selama 1-2 jam
2.   Setelah dikeluarkan dari air rendaman, biji dikeringkan dengan tissue
3.   Gambar Morfologi luarnya
4.   Benih jagung atau padi di potong membujur melewati embryonya, amati secara visual dan buat gambar bagian-bagiannya
5.   Banih kacang tanah dan kedelai dipotong melintang dan digambar bagian-bagiannya.
3.3.2 Metode Tipe Perkecambahan
Adapun metode pelaksanaannya antara lain:
1.   Isikan campuran media kedalam seedbed sebanyak ¾ bagian tingginya
2.   Tanam masing-masing benih dalam seedbed dengan kedalam 3cm
3.   Seedbed yang telah ditanami benih disiram secukupnya
4.   Amati pertumbuhan kecambah pada hari ketujuh setelah tanam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Tipe Buah
4.1.1Buah Pear (Pyrus comunis)
(Gamabar III. Struktur biji buah pear)
Buah pear (Pyrus comunis) termasuk kedalam tipe buah palsu (Accessory Fruit) bauh yang di bentuk dari satu ovary atau lebih dan bagianbagian lain dari bunga atau jaringan yang erat hubungannya dengan bagian-bagian tersebut, misalnya receptacle.
4.1.2  Buah Tomat (Solanum lycopersicum)
(Gambar IV. Struktur biji buah tomat)
Buah pear (Pyrus comunis) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Buah tomat termasuk juga ke dalam kategori buah basah kategori berry, dimana seluruh paricarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada berry sebenarnya (true berry).
4.1.3 Buah Jeruk (Citrus sp)

(Gambar V. Struktur biji Buah Jeruk)
Buah jaruk (Citrus sp) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Buah jeruk termasuk juga ke dalam kategori buah basah kategori berry, dimana seluruh paricarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada berry sebenarnya (true berry).
Dalam kategori buah basah ini, terdapat pada berry tipe Hesperidium yaitu berry dengan kulit buah mempunyai tiga bagian, antara lain: a. lapiasan luar (flavedo)kaku, menjangat, mengandung minyak atsirib. lapisan tengah (albedo)seperti sepon, terdiri dari jaringan bunga karangc. lapisan dalam (hesperidium)bersekat membentuk ruangan yang berisi biji dangelembung-gelembung yang berisi air. 
4.1.4  Buah Mentimun ( Cucumis sativus L)

(Gambar VI. Struktur biji Buah mentimun)
Buah Mentimun (Cucumis sativus) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Buah jeruk termasuk juga ke dalam kategori buah basah kategori berry, dimana seluruh paricarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada berry sebenarnya (true berry).
Dalam kategori buah basah ini, terdapat pada berry tipe Pepo yaitu berry berkulit buah bagian luar lebih tebal dan lebih kaku. Buah terjadi daritiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam membentuk sekat-sekat sejati.





4.1.5 Jagung (Zea mays)

(Gambar VII. Struktur Biji Jagung)
Jagung (Zea mays) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Jagung termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.
Dalam kategori buah kering (dry fruits)  ini, jagung terdapat pada buah tidak merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang sisinya sewaktu masak, biasanya berisikan satu atau beberapa biji. Jagung ini temasuk buah tidak merekah pada golongan Caryopses atau grain yaitu buah berbiji satu (sama dengan achene), tetapi kulit biji (seedcoat) bergabung menjadi satu dengan pericarp (mature ovary wall).
4.1.6 Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
(Gambar VIII. Struktur biji Kacang tanah)
Kacang Tanah (Arachis hypogaea) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Kacang tanah termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.
Dalam kategori buah kering (dry fruits)  ini, kacang tanah terdapat pada buah merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang garis perekahan pada polong (seed pod) sewaktu buah menjadi masak. Polong ini biasanya berisi biji lebih dari satu. Kacang tanah ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah yang terdiri atas satu carpel, satu dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See poods legume ini merekah sepanjang dua sisi, sewaktu masak.
4.1.7 Padi (Oryzae sativa)
(Gambar IX. Struktur biji Padi)
Padi (Oryzae sativa) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Padi termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.
Dalam kategori buah kering (dry fruits)  ini, padi terdapat pada buah tidak merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang sisinya sewaktu masak, biasanya berisikan satu atau beberapa biji. Jagung ini temasuk buah tidak merekah pada golongan Caryopses atau grain yaitu buah berbiji satu (sama dengan achene), tetapi kulit biji (seedcoat) bergabung menjadi satu dengan pericarp (mature ovary wall).
4.1.8 Kedelai (Glycine max)
(Gambar X. Struktur biji Kedelai)
Kedelai (Glycine max) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Kedelai termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.
Dalam kategori buah kering (dry fruits)  ini, kedelai terdapat pada buah merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang garis perekahan pada polong (seed pod) sewaktu buah menjadi masak. Polong ini biasanya berisi biji lebih dari satu. Kacang tanah ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah yang terdiri atas satu carpel, satu dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See poods legume ini merekah sepanjang dua sisi, sewaktu masak.
4.2      Tipe Perkecambahan
4.2.1  Tipe perkecambahan pada biji Jagung (Zea mays)
(Gambar XI. Perkecambahan pada biji jagung)
Berdasarkan gambar di atas jagung merupakan jenis benih dari tanaman monokotil dengan tipe perkecambahannya adalah hypogeal. Ciri-ciri benih jagung yang normal yaitu kecambah utuh, bagian akar sekunder terlihat jelas, batang berkembang dengan baik, dan kotiledonya sempurna. Sedangkan untuk benih jagung yang abnormal yaitu daun rusak/tidak utuh, batang busuk dan rebah dan terserang jamur.
4.2.2 Tipe Perkecambahan pada biji Kedelai (Glycine max)
(Gambar XI. Perkecambahan pada biji kedelai)
Berdasarkan gambar di atas kedelai merupakan jenis benih dari tanaman dikotil dengan tipe perkecambahannya adalah epigeal. Ciri-ciri benih kedelai yang normal yaitu terlihat akar primer dan skunder jelas dan batang tumbuh dengan baik dan kotiledon sempurna. Sedangkan untuk benih kedelai yang abnormal yaitu kecambah kerdil, akar dan batang rusak/busuk dan kotiledon rusak.



























V. PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan.
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
5.   Buah Tunggal (Sejati)
 Buah tunggal (sejati) adalah  buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
6.   Buah Ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.
7.   Buah Majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja.
8.   Buah Semu
Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah.
Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut :
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
b.   Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.
5.2 Saran
 Adapun saran dalam pratikum ini dibutuhkan ketelitian dalam pengamata, agar data yang di peroleh menjadi akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Tipe Perkecambahan  http://saonone.blogspot.com/2011/08/tipe-perkecambahan-epigeal-dan-hipogeal.html. Diakses tanggal 19 April 2013.
Anonim, 2012. Struktur dan type  buah. http//:www.wikipedia.com. Diakses tanggal 19 April 2013
Hariana, A. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. PT. Penebar Swadaya. Depok.
Kamil, Jurnalis. 1982. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa. Bandung.
Rifai. 1976. Keanekaragaman Tumbuhan. UM press. Malang.
Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta
Sutopo, 2009,Lita Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta
Tjahjadi, 1988. Salak. Kanisius: Yogyakarta.
Tjitrasam, 1983. Botani Umum I. Angkasa: Bandung.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press;
Yuniarsih, 1996. KEDELAI. Kanisius: Yogyakarta.














            LAMPIRAN


https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQF-lv_ZLRhJDGPKofA_H-joNldeBawPN3cG67R3K9bX0aixcEE    https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSlqUUtoTYlHaGQ74qu36v5w3NuLX1HlztX0tAXU61fj9z_wbL5XQ https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRN2UbfR306SN5n6PjTDofQiHY7eXL7kqbZ8KADUQAAbcA3k3OPDg https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSY24Ftt769gcrpHw59T0PvRUmbjFPrESKlQVo_DKRIR_Jt1tvXPg

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT5yLmpiabnzcR6fWBm5MyPIv6LWPGhgOrGtICOu7ENIvINloUF         https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTAZbhVCMXjbv-Fp_cLpR70qTIGavt3Pe1VAgHz6f8YE7mMx7hR   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidfghXPyB-sPHguYkQCDdL1fTZR1cOGkLjMQOp4L2k_k9Va9h0-6NujxLSl9eL7D9tiHb9p9-tM2j5raFfWa0JQQG3A4WkUUJ_fFCgsT750JP4Xb_Zr2ikc_rH3RwCA1tkjLzxFVe05mLO/s320/WnVO3W8NMJ.jpg   https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTLB_DgBbDOCl7R5Z0NCAdFI-ablsuoaxLt6J7TH1B4J9eDz1YIgg

Tipe buah sederhana

 https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSix2AU99-N1iIiK_VkJefCy7x3sW69GyMKW32haakT0gas5quTuQ       https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRdCjkarIL86JS35niYMV-8PV8G8JknxEBQZGo5LXP9ofBae5Lp-Q
Tipe Perkecambahan