I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan
tingkat tinggi. Pada hakekatnya keberadaan buah hanya dapat dijumpai pada
tumbuhan yang memiliki fungsi dan tujuan yang
sama yaitu untuk menjamin kehindupannya. Tumbuhan
berbiji terbagi menjadi dua kelas yakni angiospermae
(tumbuhan berbiji terbuka) dan gymnospermae
(tumbuhan berbijitertutup). Angiospermae
terdiri dari monokotiledon dan dikotiledon.
Struktur
biji dikotil dan monokotil memiliki struktur biji yang berbedadengan fungsinya
masing-masing.Struktur biji erat kaitannya dengan cadangan makanan
karenaakumulasi cadangan makanan berhubungan dengan tempat dimanacadangan
tersebut akan disimpan. Derajat dan macam variasi komponen dalam
perkembangannya sama atau tidak semua tergantung denganbeberapa struktur dasar
yang berbeda untuk masing-masing tipe biji.Pengetahuan
tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang
perbedaan struktur biji antara tanaman monokotil dan dikotil.Maka dari itu,
diadakan praktikum mengenai struktur biji.
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari
penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2
jenis, yang pertama adalah buah semu dan
yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut
menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buahdan
bagian-bagian buah yang ada pada buah.
Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah
ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian-bagianbuah yang ada,
pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga
yang membesar seperti buah, padahal bagian yang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.. Dikatakan
buah semu karena terlihat bagian-bagian yang menghalangi atau membungkus buah yang sebenarnya, seperti pada
buah ciplukan bagian buahnyaterhalang oleh kelopak bunga yang ikut
tumbuh dalam proses pembuahan dankemudian
tumbuh dan membungkus bagian buah yang sebenarnya .Selain itu, ada juga
pengkhususan-pengkhususan pada buah, seperti buahsemu dibagi lagi menjadi buah
semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk.
pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat keliru
khususnya bagi orang-orang awam yang tidak mengenal bagian mana yangdisebut buah pada buah semu, kadang kita juga
suka tertipu oleh bentuk buah.
Teknologi benih adalah
suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat- sifat
genetic dan fisik dari benih yang mencakup kegiatan seperti pengembangan
varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan,
serta sertifikasi benih. Benih memiliki tipe perkecambahan yang
berbeda-beda. Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal.
Pada tanaman dikotil kebanyakan memiliki tipe perkecambahan epigeal
sedangkan tanaman monokotil mempunyai tipe perkecambahan hipogeal.
1.2
Tujuan
Laporan ini bertujuan
antara lain:
1. Untuk mengetahui struktur pada biji
dan buah
2. Mampu membedakan biji dikotil dan monokotil dan
memahami komponen penyusun masing-masing tipe biji.
3. Mengelompokan buah kedalam tipe-tipenya
4. Untuk mengetahui tipe perkembahan pada
tanaman
5. Membedakan tipe perkecambahan dan
membedakan bagian-bagiannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur Biji
2.1.1 Pengertian Biji
Biji
merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit
biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan
disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan
disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus
menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil, proses
penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan perkembangan
penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji
berkecambah (Yuniarsih, 1996).
Bunga
sangat beragam bentuknya , meskipun demikian, persamaan yang pokok diantara
bunga bermacam tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan kelainannya, karena
semua bunga mempunyai kerangka struktur dasar yang sama. Menurut botaniawan,
bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami
metamorfosis yang berhubungan dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan
mengalami perubahan bentuk karena di antara daun-daun ini ada yang mungkin
menyerupai daun biasa, tetapi yang lain berbeda sekali dalam strukturnya
sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam, 1983).
Uraian mengenai
bunga dan perkembangan selanjutnya sampai terbentuk biji yang telah diutarakan
pada tinjauan di atas hanyalah mengungkapkan sebagian mengenai riwayat
perkembangbiakan seksual pada tumbuhan bunga. Pembahasan tentang hal ini belum
lengkap bila tidak disinggung-singgung perihal buah, penyebaran buah serta biji
dan perkecambhan biji (Tjahjadi, 1988).
Menurut Kamil (1982) Biji
dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat pembuahan, tabung
sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil dan menempatkan dua buah
inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan inti sel telur dan
yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti
sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang
tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar
menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan
jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan)
tersebut dinamakan pembuahan ganda.
Biji masak terdiri dari tiga bagian yaitu: embrio dan endosperm
yang dihasilkan dari pembuahan ganda serta kulit biji yang dibentuk oleh
dinding bakal biji, termsuk kedua integumentnya. Biji adalah ovule yang dewasa
(mature ovule). Biji bisa terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovary pada
legume, tetapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovary pada
monocot. Setiap biji matang (mature seed) selalu terdiri paling kurang bagian
embryo dan kulit biji.
Dinyatakan bahwa embryo terbentuk dari telur yang dibuahi
(zygot) dengan mengalami pembelahan sel didalam embryosac. Pada serealia dan
rerumputan monocot embryo terdiri atas cotyledon dan embryonic axsis. Setiap
biji yang sangat muda dan sedang tumbuh seperti pada tanaman serealia seperti
jagung, padi, gandum selalu terdiri dari tiga bagian yaitu embryo, kulit biji
dan endosperm. Namun pada jenis legumes hanya terdiri dari embryo dan kulit
biji sedangkan endosperm ada namun sangat sedikit sekali.
2.1.2 Bagian-Bagian Biji
Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu: bagian dasar biji dan bagian non dasar biji.
1. Bagian-bagian
dasar biji
Bagian-bagian dasar biji terdiri dari :
a. Embrio, adalah
suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina
pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon
batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam
kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon.
Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya : rerumputan dan
bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan
sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2
kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada
rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum,
kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang
disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang
disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
b. Jaringan
penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi
sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada
kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan
golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan
dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae
dan Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae
yaitu pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya
berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan
lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak
karbohidrat.
c. Pelindung biji
dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal
dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji
berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan
sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk
melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan,
bakteri dan insekta.Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa
perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub
kelas monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna
setelah biji masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air. Contoh jagung,
padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam
kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum
biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo, 2002).
2. Bagian-bagian
non dasar biji
Bagian-bagian dasar non biji terdiri dari :
a. Kulit Biji (spermodermis),
berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu
biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri
atas dua lapisan, yaitu :
o
Lapisan Kulit
Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung
utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna
dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang
licin rata, mempunyai permukaan keriput.
o
Lapisan Kulit
Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga
kulit ari. Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji
yang lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan
nuselus yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu
umumnya adalah
biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang
(Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji
belinjo (Gnetum gnemon K), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang
umumnya hanya mempunyai satu integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji
seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan:
a) Kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b) Kulit tengah (sclerotesta), suatu
lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium)
pada buah batu.
c) Kulit dalam (endotesta),
biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji Pada
kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya:
·
Sayap (ala), alat
tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji mudah dipencarkan
oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa
oleifera Lamk).
·
Bulu (coma), yaitu
penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus,
memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis
gigantean Dryand).
·
Salut biji (arillus), yang
biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio
zibethinus Murr).
·
Salut Biji
semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar.
Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis
pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
·
Pusar biji (hilus),
yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya
kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit
biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ;
Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris
L). Dll.Liang biji (micropyle),
ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji
pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan
berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula).
Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka
disebut salut biji semu (arillodium).
·
Bekas-bekas
pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen dengan
nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).
·
Tulang biji (raphe), yaitu
tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari
bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak
begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus
communis L).
2.Tali pusar (funiculus),
merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya
(tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar
biji (lihat perihal kulit biji).
3. Inti biji atau isi biji (nucleus
seminis), ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh
sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji, inti biji terdiri dari:
·
Lembaga (embryo),
yang merupakan calon individu baru.
·
Putih Lembaga
(albumen),
jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru
(kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri (Hariana, 2005).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji,
tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama
asalnya, misalnya :
Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit
biji (spermodermis) (Rifai, 1976).
2.2
Buah
2.2.1
Pengertian Buah
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah
lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai
buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal
buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena
itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa
disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan
baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid,
hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah
dinamakan pomologi (Anonim, 2012).
2.2.2
Golongan Buah
Buah pada
tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
1.
Buah Tunggal
(Sejati)
Buah tunggal (sejati) adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan
satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
a. Buah kering
Buah
tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan
atas bentuk-bentuk buah kering (siccus),
yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal
berdaging.
Buah
kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens
berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu
memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe
kurung, dan tipe keras.
b.
Buah
padi (caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding
buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini
kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah
suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah
luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji
terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan
makanan), dan embrio.
c. Buah kurung (achenium)
Buah kurung (achenium)
memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan
kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah
(buah) bunga matahari.
d.
Buah
keras (nux)
Buah
keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel)
atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi
biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan
kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran
sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika
masak—menjauh dari pohon induknya. Buah
bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga
memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar
tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
e. Buah berbelah (schizocarpium)
Buah
berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing
dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun
bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah
kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
2.
Buah
Ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai
dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah
berganda. Misalnya:
- buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
- buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
- buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
- buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
3.
Buah Majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil
perkembangan bunga
majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang
tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja.
Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
·
Buah padi
majemuk, misalnya jagung (Zea).
Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
a.
Buah Basah
Buah basah adalah buah yang sebagian atau seluruh
pericarp atau mesocarp masih tetap basah sampai buah masak. Buah masak dapat
dibedakan atas dua golongan, yaitu:
1. Berry
Berry ialah buah basah di mana seluruh
pericarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari superior
ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (juicy) dan
dapat dimakan (edible), umpamanya pada true berry (berry sebenarnya). Contoh
berry yaitu : tomat, kurma, anggur, alpukat, terung, lada merah, persimon.
Terdapat dua tipe khusus pada berry, yaitu:
a.
Pepo, yaitu berry dengan kulit buah terluar (exocarp) yang keras. Termasuk pepo
adalah semangka, mentimun, labu dan cantelope.
b.
Hespiridium, yaitu berry dengan kulit buah seperti kulit, seperti jeruk.
2. Drupe
Drupe ialah buah basah di mana exocarp, mesocarp dan
endocarpnya dapat dibedakan dengan jelas. Exocarpnya biasanya lebih tipis,
mesocarp lebih tebal, dan basah atau berserabut. Endocarp umumnya sangat keras
atau membatu, biasanya membungkus satu biji. Contohnya plum, olive, apricot,
kelapa, dan palm.
4. Buah Semu
Buah
semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama
buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian
buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang
tersembunyi.
Buah semu dapat
dibedakan atas :
1. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi
dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada
bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah
jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
2. Buah semu ganda, jika pada satu bunga
terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian
masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain
pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok
(dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)
3. Buah semu majemuk, ialah buah semu
yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak
seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.),
dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai
bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada
ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini (Tjitrosoepomo, 1985)
2.3 Tipe Perkecambahan
Menurut, Anonim (2011) Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman
kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe perkecambahan
ada dua macam, tipe itu sebagai berikut :
a.
Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas
permukaan tanah.
Contoh:
perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
(Gambar I. Perkecambahan Epigeal)
b.Tipe perkecambahan di bawah tanah
(Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah
sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah. Makanan untuk pertumbuhan embrio
diperoleh dari cadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang
diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makana diperoleh dari
kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum),
Jagung (Zea mays).
(Gambar
II. Perkecambahan Hipogeal) (Anonim, 2011)
Menurut Sutopo (2009) Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah :
Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yang
berkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna
hijau, dan mempunyai tunas pucuk yang baik, Kecambah dangan cacat ringan pada
akar, hipokotil/ epikotil, kotiledon, daun primer, dan koleoptil dan Kecambah
dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurna.
Kecambah abnormal adalah kecambah yang tidak memperlihatkan
potensi untuk berkembang menjadi kecambah normal. Dibawah ini digolongkan ke
dalam kecambah abnormal Kecambah rusak: kecambah yang struktur pentingnya
hilang atau rusak berat. Kecambah cacat atau tidak seimbang: kecambah dengan
pertumbuhan lemah atau kecambah yang struktur pentingnya cacat atau tidak
proporsional. Dan Kecambah lambat kecambah yang pada akhir pengujian belum
mencapai ukuran normal. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih
normal kecambah pada benih abnormal ukurannya lebih kecil.
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Pratikum ini
dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2013 di Laboratorium Ekofisiologi Fakultas Pertanian
Universitas Riau kampus Bina Widya Panam.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan dan Alat Struktur Biji
Adapun bahan dan alat yang digunakan
antara lain: Benih padi, jagung, kacang tanah, dan/atau kedelai, buah pir,
tomat, jeruk timun, Aquadestilate, Pisau silet (cutter), Buku gambar, Pesil warna dan kertas tissue.
3.2.2 Bahan dan Alat Tipe Perkecambahan
Adapun bahan dan alat yang digunakan
antara lain: Benih jagung dan kedelai, Aquadestilate , Media berupa tanah dan
pasir dengan perbandingan 1:1, seedbed dan Buku gambar dan pensil warna.
3.3 Metode
3.3.1 Metode
Struktur Biji
Adapun metode pelaksanaannya antara lain:
1.
Benih yang telah dipersiapkan direndam dalam aquades
selama 1-2 jam
2.
Setelah dikeluarkan dari air rendaman, biji
dikeringkan dengan tissue
3.
Gambar Morfologi luarnya
4.
Benih jagung atau padi di potong membujur melewati
embryonya, amati secara visual dan buat gambar bagian-bagiannya
5.
Banih kacang tanah dan kedelai dipotong melintang dan
digambar bagian-bagiannya.
3.3.2 Metode Tipe Perkecambahan
Adapun metode pelaksanaannya antara lain:
1.
Isikan campuran media kedalam seedbed sebanyak ¾
bagian tingginya
2.
Tanam masing-masing benih dalam seedbed dengan kedalam
3cm
3.
Seedbed yang telah ditanami benih disiram secukupnya
4.
Amati pertumbuhan kecambah pada hari ketujuh setelah
tanam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tipe Buah
4.1.1Buah Pear
(Pyrus comunis)
(Gamabar III. Struktur biji buah pear)
Buah pear (Pyrus comunis) termasuk kedalam tipe
buah palsu (Accessory Fruit) bauh
yang di bentuk dari satu ovary atau lebih dan bagianbagian lain dari bunga atau
jaringan yang erat hubungannya dengan bagian-bagian tersebut, misalnya
receptacle.
4.1.2 Buah Tomat (Solanum
lycopersicum)
(Gambar IV. Struktur
biji buah tomat)
Buah pear (Pyrus comunis) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri
dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu
atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah
sederhana. Buah tomat termasuk juga ke dalam kategori buah basah kategori berry, dimana seluruh paricarp tetap
basah sewaktu masak (mature). Berry
ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible),
umpamanya pada berry sebenarnya (true
berry).
4.1.3 Buah
Jeruk (Citrus sp)
(Gambar V. Struktur biji Buah Jeruk)
Buah jaruk (Citrus sp) termasuk kedalam tipe buah
sederhana (Simple fruits) dimana buah
yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai
biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm
mempunyai buah sederhana. Buah jeruk termasuk juga ke dalam kategori buah basah
kategori berry, dimana seluruh
paricarp tetap basah sewaktu masak (mature).
Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible),
umpamanya pada berry sebenarnya (true
berry).
Dalam kategori buah basah ini,
terdapat pada berry tipe Hesperidium yaitu berry dengan kulit
buah mempunyai tiga bagian, antara lain: a. lapiasan
luar (flavedo)kaku, menjangat,
mengandung minyak atsirib. lapisan tengah (albedo)seperti sepon, terdiri dari
jaringan bunga karangc. lapisan dalam (hesperidium)bersekat membentuk ruangan
yang berisi biji dangelembung-gelembung yang berisi air.
4.1.4 Buah Mentimun ( Cucumis
sativus L)
(Gambar VI.
Struktur biji Buah mentimun)
Buah
Mentimun (Cucumis sativus) termasuk
kedalam tipe buah sederhana (Simple
fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah
tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior.
Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Buah jeruk termasuk juga ke
dalam kategori buah basah kategori berry,
dimana seluruh paricarp tetap basah sewaktu masak (mature). Berry ini berasal dari superior ovary. Pericarp pada berry ini merupakan lapisan lunak dan
berair (Juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada berry sebenarnya
(true berry).
Dalam kategori
buah basah ini, terdapat pada berry tipe Pepo yaitu berry berkulit
buah bagian luar lebih tebal dan lebih kaku. Buah terjadi daritiga daun buah
yang tepinya melipat ke dalam membentuk sekat-sekat sejati.
4.1.5 Jagung
(Zea mays)
(Gambar VII. Struktur Biji Jagung)
Jagung (Zea mays) termasuk kedalam tipe buah
sederhana (Simple fruits) dimana buah
yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai
biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm
mempunyai buah sederhana. Jagung termasuk juga ke dalam kategori buah kering
yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp)
menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.
Dalam kategori
buah kering (dry fruits) ini, jagung terdapat pada buah tidak merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini
terjadi perekahan sepanjang sisinya sewaktu masak, biasanya berisikan satu atau
beberapa biji. Jagung ini temasuk buah tidak merekah pada golongan Caryopses atau grain yaitu buah berbiji satu (sama dengan achene), tetapi kulit
biji (seedcoat) bergabung menjadi
satu dengan pericarp (mature ovary wall).
4.1.6 Kacang
Tanah (Arachis hypogaea)
(Gambar VIII. Struktur biji Kacang tanah)
Kacang Tanah
(Arachis hypogaea) termasuk kedalam
tipe buah sederhana (Simple fruits)
dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini
mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior.
Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Kacang tanah termasuk juga ke
dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering
menjadi keras sewaktu masak.
Dalam
kategori buah kering (dry fruits) ini, kacang tanah terdapat pada buah merekah
(indehiscent fruit). Pada buah ini
terjadi perekahan sepanjang garis perekahan pada polong (seed pod) sewaktu buah menjadi masak. Polong ini biasanya berisi
biji lebih dari satu. Kacang tanah ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah yang terdiri atas satu
carpel, satu dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See poods legume ini merekah sepanjang dua sisi,
sewaktu masak.
4.1.7 Padi (Oryzae
sativa)
(Gambar IX. Struktur biji Padi)
Padi (Oryzae sativa) termasuk kedalam tipe
buah sederhana (Simple fruits) dimana
buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin
mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan
angiosperm mempunyai buah sederhana. Padi termasuk juga ke dalam kategori buah
kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp)
menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.
Dalam
kategori buah kering (dry fruits) ini, padi terdapat pada buah tidak merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini
terjadi perekahan sepanjang sisinya sewaktu masak, biasanya berisikan satu atau
beberapa biji. Jagung ini temasuk buah tidak merekah pada golongan Caryopses atau grain yaitu buah berbiji satu (sama dengan achene), tetapi kulit
biji (seedcoat) bergabung menjadi
satu dengan pericarp (mature ovary wall).
4.1.8
Kedelai (Glycine max)
(Gambar X. Struktur biji Kedelai)
Kedelai (Glycine max) termasuk kedalam tipe buah
sederhana (Simple fruits) dimana buah
yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai
biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm
mempunyai buah sederhana. Kedelai termasuk juga ke dalam kategori buah kering
yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp)
menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.
Dalam kategori buah kering (dry fruits) ini, kedelai terdapat pada buah merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini
terjadi perekahan sepanjang garis perekahan pada polong (seed pod) sewaktu buah menjadi masak. Polong ini biasanya berisi
biji lebih dari satu. Kacang tanah ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah yang terdiri atas satu
carpel, satu dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See poods legume ini merekah sepanjang dua sisi,
sewaktu masak.
4.2 Tipe Perkecambahan
4.2.1 Tipe perkecambahan pada biji Jagung (Zea mays)
(Gambar XI. Perkecambahan pada biji jagung)
Berdasarkan gambar di
atas jagung merupakan jenis benih dari tanaman monokotil dengan tipe
perkecambahannya adalah hypogeal. Ciri-ciri benih jagung yang normal yaitu
kecambah utuh, bagian akar sekunder terlihat jelas, batang berkembang dengan
baik, dan kotiledonya sempurna. Sedangkan untuk benih jagung yang abnormal
yaitu daun rusak/tidak utuh, batang busuk dan rebah dan terserang jamur.
4.2.2
Tipe Perkecambahan pada biji Kedelai (Glycine
max)
(Gambar XI. Perkecambahan pada biji kedelai)
Berdasarkan gambar di atas kedelai merupakan jenis benih
dari tanaman dikotil dengan tipe perkecambahannya adalah epigeal. Ciri-ciri
benih kedelai yang normal yaitu terlihat akar primer dan skunder jelas dan batang
tumbuh dengan baik dan kotiledon sempurna. Sedangkan untuk benih kedelai yang
abnormal yaitu kecambah kerdil, akar dan batang rusak/busuk dan kotiledon rusak.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Biji merupakan suatu
struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan
persediaan makanan cadangan.
Buah pada
tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
5. Buah Tunggal
(Sejati)
Buah tunggal (sejati) adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan
satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
6. Buah Ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.
7. Buah Majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga
majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang
tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja.
8.
Buah Semu
Buah
semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama
buah.
Tipe perkecambahan ada dua macam,
tipe itu sebagai berikut :
a.
Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas
permukaan tanah.
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah
sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.
5.2 Saran
Adapun saran dalam pratikum ini dibutuhkan
ketelitian dalam pengamata, agar data yang di peroleh menjadi akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Tipe Perkecambahan http://saonone.blogspot.com/2011/08/tipe-perkecambahan-epigeal-dan-hipogeal.html. Diakses tanggal 19 April 2013.
Anonim,
2012. Struktur dan type buah. http//:www.wikipedia.com. Diakses tanggal 19
April 2013
Hariana, A.
2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.
PT. Penebar Swadaya. Depok.
Kamil, Jurnalis. 1982. Teknologi Benih
1. Penerbit Angkasa. Bandung.
Rifai. 1976.
Keanekaragaman Tumbuhan. UM press. Malang.
Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih.
Rajawali Press; Jakarta
Sutopo,
2009,Lita Teknologi
Benih. Rajawali Press; Jakarta
Tjahjadi,
1988. Salak. Kanisius: Yogyakarta.
Tjitrasam,
1983. Botani Umum I. Angkasa: Bandung.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan.
UGM Press;
Yuniarsih,
1996. KEDELAI. Kanisius: Yogyakarta.
LAMPIRAN
Tipe buah
sederhana
Tipe
Perkecambahan